Senin, 24 Februari 2014

Pasti Berakhir Bahagia

Kembali perasaan ini datang menjadi momok yang begitu tajam menghantam setiap langkah ini. Tuhan mengapa terasa begitu sulit, mengapa terasa begitu berat hanya untuk melewati ini saja? belum cukupkah ujian darimu tuhan?

Aku tak pernah lupa untuk selalu berusaha tersenyum menghadapi apapun jalan takdir yang akan kau buat cerita dalam hariku, seingatku aku juga selalu berusaha menahan mata ini untuk tetap jernih tanpa mencoba melinagkan butiran jernih itu meski aku sangat merasa tertekan. Masihkah kurang semua ketegaran yang aku tunjukkan itu tuhan? Apa aku harus menangis saja, terus menangis sampai akhirnya kau menyadarkanku lagi bahwa menangis itu tidak menyelesaikan masalah?

Tapi bukannya kau juga pernah berkata padaku menangis saja kalau memang aku ingin menangis, luangkan saja semua bebanmu kalau memang kau terlalu tak kuat untuk memikulnya sendiri? bukan begitu tuhan?
kadang aku selalu mulai berfikir meracau, mendahului semua takdirmu, menerka-nerka apa yang akan terjadi pada hidupku kedepannya setelah aku mendapat kisah yang cukup bahkan teramat sakit :-)

Bertahan itu sulit, bahkan mesti menyediakan berkantong kantong ikhlas dalam hati kalau memang berusaha untuk tetap bertahan. Ikhlas menerima semua yang sudah terjadi, ikhlas menerima semua sakit yang dibuat orang dalam hidup kita, ikhlas menghadapi penyesalan kita yang pasti akan datang saat kita jatuh di masa kita akan terjatuh, ikhlas untuk mereakan semua rencana hidup yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Aku tak menuntut lebih, aku tahu aku hanya bisa berencana dan hasil akhirnya nanti kau yang akan menemukannya, tapi setidaknya jangan kau biarkan aku sendiri menghadapi ini tuhan, hanya berteman sepi aku menjalani semua yang terlalu berat untukku ini tuhan.

Aku tak tahu kapan kau akan bisa memberikan aku bahagia seperti kau memberi mereka yang menghianatiku sebuah kebahagiaan. Akupun tak tahu kapan titik akhir dari semua titik gaduh yang selalu jadi the primary cause of my badmood.

Tapi dari semua kisah itu hal yang paling menyakitkan itu saat fikiranku mulai melayang jauh, mencoba membuka semua yang sudah kututup rapat bahkan ingin jauh kubuang dari memori otak ini. Mengenang sosok yang ada di masa laluku yang sudah jauh meninggalkanku dalam perjalanan ini, meninggalkanku tanpa jejak, meninggalkanku tanpa pesan terakhir, hingga akhirnya dia kembali datang dengan kabar yang sangat membuatku jatuh dalam jurang hidup yang kurasa tak tahu seberapa dalam lagi aku bisa merasakannya.

Lelah aku kalau harus selalu mengungkit semua ini, membukanya lagi sedikit demi sedikit, yang akhirnya nanti tetap akan menyakitkan. Memang begitu banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari masalah ini, tapi sakitnya pun tetap sebanding dengan semua element positif yang ada. Aku tak tahu apa yang akan aku tuju sekarang, entah itu keberhasilanku, atau tetap hanya angan angan masa laluku yang tetap aku jaga? Yang pasti aku tunggu hanya jalan hidupku ke depan nanti, sesakit apapun semua cobaan yang telah diberikan untukku, aku percaya kau telah menyiapkan bahagia dua kali lipat untuk mengganti kesakitanku dalam menjalani hidup ini nanti :)

Senin, 10 Februari 2014

SEPI -,-

Enggak tau mesti ngomong apa lagi, paling benci perasaan yang kayak gini, perasaan yang ngerasa selalu sendiri without any someone beside me. Nggak pernah mau ngerasa yang kayak gini soalnya nyiksa, tapi perasaan itu pasti selalu muncul kalo udah balik kesini. Masih pengen sama mereka, sama mereka yang selalu ada buat gue, yang selalu jadi hero dalam hidup gue. Entah sampe kapan gue betah begini, ngga bisa banget kalo harus begini mulu, ngga sanggup gue. apa yang harus gue lakuin aja gue ngga tau, terlalu banyak perasaan yang kayaknya udah gue rasa, mulai dari dibuat bahagia, dibuat nangis, disakitin, ngerasa disayang, ngerasa di kangenin, sampe sampe disia-siain pun udah pernah gue rasain. gue tahu tuhan adil, gue tahu di balik semua derita gue bakal ada balesannya nanti, gue tahu yang harus gue lakuin cuma coba buat ikhlas, buat ngadepin semua masalah gue dengan lapang dada, tapi gue ngga kuat, berat banget. Gue capek kalo haruskayak gini terus.

Ada yang bilang suatu saat kita bakal dapet bahagia yang besarnya dua kali lipat dari derita yang kita rasain kalo kita berhasil kuat dan ngejalanin semua takdir kita yang diberi sama tuhan dengan ikhlas, bahkan hadist riwayat nabi ada yang nyebutin bahwa Allah sengaja ngasih penderitaan buat umatnya saat dia merindukan umatnya, dia sengaja meminta umatnya untuk merintih memohon pertolongan padanya. Udah jelas kan berarti itu nunjukkin bahwa janji Allah itu nyata. Tapi yang namanya manusia mah mana pernah puas, selalu minta lebih dan ngga sabar. Terkadang aku sangat menyesal di ciptain dengan bentuk wajah, badan, dan seluruh anggota tubuh yang kurang sempurna, tapi aku lebih nyesel jadi manusia yang ngga pernah bersyukur.  Ngadepin suasana sepi itu emang ngga enak, banget banget ngga enaknya, tapi ya ini yang namnanya hidup, mau gimanapun harus dijalanin :)